Macam-Macam Tipe Gaya Belajar Siswa Yang Wajib Diketahui Guru

Tags

Tipe Gaya Belajar Siswa Yang Wajib Diketahui Guru

Guru adalah sosok yang paling utama di dalam kehidupan ini. Mengapa demikian? Sebab guru merupakan orang yang paling penting dalam mencerdaskan kehidupan manusia. Namun, hal tersebut belum dapat dikatakan jika semua guru bisa menjadi guru yang mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan baik.

Macam-Macam Tipe Gaya Belajar Siswa Yang Wajib Diketahui Guru

Sebab, salah satu hal yang sering dilupakan oleh para guru adalah setiap anak dengan latar belakang berbeda dan memiliki keunikan tersendiri dalam prses belajar. Peserta didik (siswa memiliki cara masing-masing untuk memperoleh dan mengolah informasi. Gaya inilah yang disebut dengan gaya belajar (learning Style).

Ada 2 hal yang perlu diketahui dalam gaya belajar.
  1. Cara seseorang menyerapinformasi dan mudah, yang disebut modalitas
  2. Cara orang mengolah dan mengatur informasi tersebeut.
Modalitas belajar merupakkan cara kita menyerap informasi melalui indera yang dimiliki. Masing-masing orang memilii kecenderungan berbeda-beda dalam menyerap informasi. Setidaknya ada 3 modalitas belajar, yaitu Visual, Auditory, dan kinestethic.

1. Visual

Modalitas ini merupakan citra yang terkait dengan visual, warna, gambar, peta dan diagram. 

Ciri-ciri model gaya belajar visual adalah sebagai berikut:
  • Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar.
  • Suka mencoret-coret sesuatu, yang terkadang tanpa ada artinya saat di dalam kelas.
  • Pembaca cepat dan tekun
  • Lebih suka membaca daripada dibacakan
  • Rapi dan teratur
  • Mementingkan penampilan, (pakaian atau keseluruhan)
  • Teliti dalam semua hal
  • Pengejaan yang baik
  • Lebih memahami gambar dan bagan dari pada tulisan.
2. Auditory

Gaya belajar Auditory adalah gaya belajar dimana peserta didik (siswa) lebih cepat menyerap informasi (materi) melalui apa yang dia dengar.

Ciri-ciri model gaya belajar Auditory adalah sebagai berikut:
  • Lebih cepat menyerap dengan mendengar
  • menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
  • Senang membaca denan keras dan mendengarkan.
  • Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara
  • Bagus dalam berbicara dan bercerita
  • Belajar dengan mendengar dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat.
  • suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar.
  • Lebih pandai mengeja dengan keras dariada menuliskannya.
  • Suka musik dan bernyanyi
  • Suka musik dan bernyanyi
  • Tidak dapat diam daam waktu yang lama
  • Suka mengerjakan tugas kelompok
3. Kinestik

Model gaya belajar kinestik adalah gaya belajar dimana peserta didik (siswa) menyerap informasi melalui bebagai gerakan fisik.
  • Ciri-ciri gaya belajar Kinestik adalah sebagai berikut:
  • Selalu berorientasi fisik dan banyak bergerak
  • Berbicara dengan perlahan
  • menanggapi perhatian fisik
  • Suka menggunakan berbagai peralatan dan media
  • Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
  • Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
  • Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
  • Belajar melalui praktek
  • Menghafal dengan berjaln dan melihat
  • Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
  • Banyak menggunakan isyarat tubuh
  • Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
  • Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
  • Banyak menggunakan isyarat tubuh
  • Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
  • menyukai buku-buku yang berorientasi pada cerita
  • Kemungkinan tulisan jelek
  • Ingin melakukan segala sesuatu
  • Menyukai permainan dan olahraga
Selain itu, Menurut David kol (styles of learning inventory, 1981) ada 4 jenis atau tipe gaya belajar siswa, berikut ini:

1. Tipe Gaya Belajar Converger

Peserta didik atau siswa yang mempunyai tipe gaya belajar converger ini belajar melalui proses konseptualisasi Abstrak (berfikir) dan Eksperimentasi (berbuat).

Artinya, dengan kecenderungan ini gaya belajar siswa (peserta didik) lebih di dominasi oleh intelek (pemikiran) dan perbuatan mencoba-coba (dengan pengalaman praktis).

Dengan demikian peserta didik atau siswa akan menghindari bentuk pegajaran yang semata-mata teoritis. Hal teoritis dan praktis harus berjalan seimbang. Gaya belajar Converger pada umumnya mendominasi hidup teknokrat

2. Tipe Gaya Belajar Diverger

Pada Tipe Gaya Belajar Diverger, siswa atau peserta didik belajar melalui pengalaman-pengalaman konkret (perasaan) dan observasi reflektif (pengematan). 

Dengan tipe gaya belajar Diverger, peserta didik atau siswa lebih didominasi oleh instuisi, perasaaan, dan sensitivitas.

Siswa mengamati contoh yang ditunjukkan oleh guru dan menyimak hal-hal yang erat kaitannya dengan emosi seperti keindahan dan suasana. Banyak seniman yang memiliki kecenderungan tipe berlajar Disverger.

3. Tipe Gaya Belajar Assimilator

Peserta didik atau siswa yang mempunyai tipe belajar Assimilator biasanya belajar melalu konseptualisasi abstrak (kuat dalam berfikir) dengan observasi reflektif (pengamatan).

Peserta didik atau siswa yang memiliki gaya belajar Assimilator lebih cenderung bersifat teoritis dan enggan berbuat (praktik). siswa lebih condong kepada buku-buku bacaan dan contoh-contoh.

Dari situ peserta didik (siswa) membangun teorisi dan para filsuf (pemikir) berkembang dengan tipe belalajar Assimilator.

4. Tipe Gaya Belajar Accomondator

Tipe gaya belajar Accomondator merupakan tipe gaya belajar dimana peserta didik atau siswa belajar melalui pengamatan yang konkret (perasaan) dan eksperimentasi aktif (berbuat).

Peserta didik (siswa) dengan kecenderungan belajar dengan gaya ini maka akan lebih didominasi dengan situasi dan hal-hal yang praktis.

Intuisi dan tindakan praktis sangatlah diutamakan. Peserta didik atau siswa tidak merasakan perlu adanya teori-teori yang berorientasi kepada buku sumber saja. Bagi pengalaman dan perbuatan aktif dilapangan adalah guru yang terbaik menurut pandangan gaya belajar Accomondator.

Demikianlah pembahasan dari tipe gaya belajar yang wajib diketahui oleh guru, sehingga guru tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang pada akhirnya meteri yang disampaikan oleh guru dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik (siswa).

Bagi Anda yang kurang jelas atau ingin menambahkan dengan pembahasan ini bisa langsung memberikan pertanyaan di kolom komentar dibawah ini.

Terima kasih.

Artikel Terkait

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon