Contoh Percakapan Konseling Individu

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang contoh percakapan atau skenario konseling individu secara terperinci. namun sebelum nya kita akan membahas terlebih dahulu mengenai laporannya agar lebih terpadu pembahasannya dan dapat mudah dipahami. Dan bagi Anda yang ingin memperdalam tentang Konseling individu silahkan baca artikelnya yang berjudul "Pengertian Konseling Individu"


Percakapan Konseling Individu


Untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasannya berikut ini:


Deskripsi karakteristik konseli:
  1. XXX adalah anak pertama dari 3 bersaudara. status xxx adalah anak kandung.
  2. Gambaran tentang kondisi keluarga xxx yaitu cukup dibilang sejahtera, bapak xxx petani sayuran dan ibu hanya ibu rumah tangga.
  3. Sikap dikelas xxx yuda aditya pratama pendiam, tapi aktif dikelas saat jam pembelajaran xxx. xxx sering mengajukan pertanyaan kepada guru dan sering memberi arahan kepada teman-temannya untuk mengkondusifkan suasana belajar.
  4. Masalah yang dihadapi konseli sudah lama terjadi, yakni sejak kelas 2 SMP, dia selalu menolak perintah yang diberikan oleh orang tua kepadanya. Ini membuat dia merasa bersalah. Tetapi dia ingin merubah sikapnya, hanya saja keinginan itu belum bisa terlaksana karna dia masih sering menolak perintah orang tuanya.
  5. Permasalahan yang dialamai klien adalah merasa bersalah dengan kondisinya yang selalu menolak perintah orang tuanya dan ingin merubah sikap tetapi tidak bisa.
Baca juga :
Contoh Laporan Pelaksanaan Konseling Di SMK 
Contoh Laporan Konseling individu (PRAKTIKUM)
Rasionalisasi
  1. Pendekatan yang saya lakukan adalah menggunakan konseling eklektif atau cerita pendek.
  2. Masalah yang dimiliki xxx merasa bersalah dengan kondisinya yang selalu menolak perintah orang tuanya dan ingin merubah sikap tetapi tidak bisa.
  3. Yang menjadi fokus perhatian dari permasalahan tersebut adalah membantu untuk mnyelesaikan masalah konseli untuk meruah perilakunya.
  4. Peran saya sebagai konselor adalah memberikan pemahaman tentang periaku yang baik terhadap orang tua agar klien dapat merubah sikapnya. 
  5. kriteria keberhasilan dalam proses konseling untuk membantu konseli saya adalah dengan gambar problem scale. sebagai pedoman dalam menilai sejauhmana konseling sudah dapat membantu konseli. Cara menggunakannya cukup mudah, sebelum konseling tunjukkan problem scale ini pada konseli, dan minta pada konseli untuk menandai ada pada garis mana masalah yang sedang dialami. Setelah diberi tanda lingkaran pada garis oleh konseli, maka problem scale dapat disimpan kembali oleh konselor. Kemudian pada akhir konseling tunjukkan kembali problem scale ini pada konseli dan minta untuk menandai setelah konseling keadaan dirinya berada pada garis yang mana. Untuk menilai keberhasilan konseling yang dilakukan lihat pedoman penilaian dibawah ini;
  6. semakin ke arah angka 0 berarti masalahnya semakin mengganggu diri konseli, yang menandakan kehidupan efektif sehari-hari konseli terganggu.
  7. Semakin ke arah angka 9 berarti masalahnya semakin ringan/hilang yang menunjukkan kebahagiaan diri konseli yang menandakan tercapainya kehidupan efektif sehari-hari konseli. Dari angka 0 – 4 menunjukkan masalah masih dialami oleh konseli, dari angka 5 – 9 masalah sudah semakin ringan/hilang dari diri konseli. Gambar dari problem scale adalah sebagai berikut





Dan ternyata hasil dari problem scale ini adalah bahwa konseli belum merasa bahagia sepenuhnya 

Proses Konseling
  • Tahap Awal (Pembentukan)
  1. Menjelaskan alasan rasional konseling individu
  2. Menjelaskan pengertian dan tujuan konseling individu;
  3. Menjelaskan aturan main dalam konseling individu (asas konseling, tahap-tahap, dan peran setiap kegiatan)
  4. Membuat kesepakatan waktu
  • Tahap Transisi (Peralihan)
  1. Menanyakan kesiapan konseli
  2. Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya mengenai konseling


  • Tahap inti
  1. Kemudian konseli mengungkapkan masalah individunya.
  2. Penjajakan masalah konseli
  3. Konselor memberi pertanyaan terbuka
  4. Konselor membuat kesimpulan sementara mengenai permasalahan yang dibahas
  5. Konselor menggunakan teknik kursi kosong
  6. Konselor memberi gambaran tentang perilaku yang baik dengan orang tua


  • Penutupan
  1. Penutupan yang dilakukan oleh konselor. Dalam penutupan ini konselor mengevaluasi hasil kegiatan ini. Serta menyanyakan kepada konseli tentang perasaan setelah dilakukanya kegiatan konseling ini.
  2. Tindak lanjut pasca konseling
  3. Mengamati perubahan yang dicapai konseli dengan menjalin komunikasi
  4. Konseli akan menginformasikan keadaannya pada Konselor satu minggu kemudian. Masih diperlukan sesi konseling lanjutan 
  5. Catatan hasil konseling disimpan oleh konselor sebagai cumulative record.


  • Evaluasi Diri
  1. Pada saat akhir proses konseling, konseli belum merasa lega betul terlihat dari raut mimik wajah klien. Artinya perlu dilanjutkan pada sesi ke
  2. Sesi ke-2 diharapkan dalam proses konseling klien dapat merasa tempat yang nyaman sehingga tingkat keberhasilan dari konseling dapat dicapai. Penggunaan teknik-teknik umum juga harus konselor perdalam agar dalam proses penjajakan masalah klien dapat lebih jelas. Sehingganya kemampuan konselor dalam konseling individu sangatlah diuji .

SKENARIO KONSELING INDIVIDU

Ko      : assalamualaikum wr. wb

Kli       : wa’alaikum salam wr. Wb

Ko      : maaf mengganggu waktunya belajar xxx, jadi pada kesempatan ini kita akan melakukan konseling individu seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya atau kontrak.

Klien     : iya pak

Ko        : sebelumnya xxx sudah pernah melakukan konseling individu?

Kli        : belum pak

Ko        : seperti yang pernah bapak sampaikan sebelumnya dikelas, konseling individ adalah proses bantuan yang dilakukan oleh guru bk untuk membantu klien disini xxx untuk menyelesaikan masalah.

Kli       : mmmm, iya pak

Ko    : kemudian , konseling individu juga ada azas-azasnya, yakni yang pertama azas kerahasiaan, xxx tau? jadi permasalahan ini yang mengetahui hanya kita. Jika nanti xxx mau cerita sama orang lain ya monggo, tapi bapak akan menceritakannya tanpa seizin xxx, kemudian bapak minta xxx untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai, dengan sukarela, jadi bapak gak memaksa xxx. Jadi begitu saja, ada yang ingin xxx tanyakan tentang konseling individu. (Tahap Transisi (Peralihan))

Kli        : enggak paak

Ko      : oke, kita duduknya santai aja ya. ( sambari membenarkan tempat duduk)


Klie       : iya pak ( juga membenarkan sikap duduk santai)


Ko       : oke , sekarang silahkan xxx untuk menceritakan permasalahan xxx


Klie      : jadi aku tuh sering bantah perintah orang tuaku, tetapi dibalik itu aku merasa ada yang salah dengan diriku kok aku bisa kaya gitu aku jadi sedih gimana berubahnya kok gak dari dulu.

Ko       : jadi sering bantah

Klie     : iya, abis itu aku ngerasa salah da sedih , tetapi seperti itu terus ( sering membantah)

Ko       : jadi seperti itu terus?

Kli       : iya pak ,

Ko     : hal ini sejak kapan?

Klie    : sejak eeeee udah lama pak , sejak kelas 2 SMP.

Ko     : 2 SMP. biasanya disuruh apa itu?

Klie   : ya Cuma kalo disuruh kewarung bantah gak mau, trus kalo disuruh menemai adek atau apa

Ko       : trus respon orang tuamu ke xxx gimana?

Klie     : Ya kayaknya jengkel sedih pak

Ko     :Jengkel sedih ya. Nah Kalo xxx sendiri bisa gak jawab kenapa kok seperti itu?

Klie      : ya karna dia melihat anaknya sendiri kok seperti itu

Ko       :Coba gini beri contohnya, xxx jadi orang tua dan bapak jadi kamu, prakteknya seperti bagaimana?

Klie     : xx sana beli bummbu apa gitu! Trus ibu marah marah gitu! Trus aku Cuma diem gak jawab apa apa

Ko      :Nah itu tadi xxx kan jadi 2 orang ya, sekarang bapak minta sekarang xxx jadi bapak nya xxx, sekarang xxx praktekin memberi perintah,

Klie     : sana pergi nganterin ini

Ko      : Maleslah pak,

Ko     : ( diaaammm sejenak ) Sudah ngerasain perasaan bapakmu belum, gimana itu?

Klie     : Sedih pak sakit,

Ko       :sedih ya

Klie     : iya pak

Ko       :Kalo ibu,?

Klie     : Iya ibu mungkin pergi bilang ini ya aku cuma diem trus gak mau ya udah ya itu mungkin capek pak, seperti nyuruh Sana beli bumbu kalo gak ntar gak makan

Ko        : Trus kamu jawabnya gimana ??

Klie      : Nanti lah bu males, tru smasuk kamar

Ko        : Itu dikamar ngapain

Klie      : Ya duduk duduk tiduran

Ko        : Dirumah ada yag gak kamu suka

Klie      : Gak ada pak

Ko       : Nah kalo disekolah? Ada yg kamu gak suka

Klie      : Gak ada pak?

Ko       : Dari temen deket?

Klie     : Gak ada pak

Ko       : Sama paccar?

Klie      : Ya gitu lah, jarang cerita

Ko     : Jadi yang kita bahas . xxx ini kalo disuruh menolak tapi dilain sisi xxx merasa sedih jadi pengennya gimana xxx?

Ko       : Pengen ngerubah diri sendiri, apa yang bisa xxx lakukan?

Kli        : Ya memperbaiki sikap

Ko       : Sikap yg gimana nih?

Kli       : Ya sikap yang dewasa gak bantah bantah kan udah gede masa bantah?

Ko      : xxx berapa saudara? xxx anak ke berapa

Kli      : 3 pak, anak pertama.

Ko       : Yang kedua laki yg ketiga cwek

Ki       : Jadi masih kecil2 semua

Ko       : Tadi xxx ingin memperbaiki sikap, Jadi kira kira kalo xxx seperti itu adek adekmu ngeliat gak?

Ki        : Liat pak,

Ko     : Kamu mau adek2mu nanti kaya kamu?

KI      : Enggak pak

Ko     : Jadi kamu sebagai anak pertama?adek adekmu menirukan kamu gak?

Ki      : Niruu pak

Ko    : Gimana biar meraka gak niru

Ki     : Aku gak seperti itu

Ko    : Jadi kamu harus bisa dengan perilaku mu agar adekmu tidak?
  
Ki     : Tidak bersikap seperti dulu lagi sudah ada adek juga,

Ko    : Jadi adekkan mencontoh kakak, nah perilaku kakak akan ditiru adek, jadi xxx pengen memperbaiki sikap. Nanti kalo disuruh orang tua....?

Ki       : Ya akan melakukan apa yang disuruh orang tua. Yang bukan jelek akan aku lakukan

Ko     :Nah balik lagi , bapak jadi bapaknya xxx , bapak nyuruh xxx , maa nih beliin bapak bensin motor nya bensinnya abis

ki      : ya pak , aku narok hp dulu

Ko    : Oke jadi gimana xxx, xxx sudah punya pandangan sikap yg lebih dewa blm? Jadi inti permasalahn tadi sudah kita bahas , xxx bilang xxx  sulit untuk melakukan hal-hal yang disuruh orang tua dan xxx ingin menperbaiki sikap! Keputusan xxx  bagus x, jadi orang tua itu orang yg sudah melahirkan kita. Sesungguhnya bila kita bisa memuliakan ortu kita juga akan masuk surga. Kita juga nanti akan jadi ortu nanti kita juga akan medapat balasannya. Mungkin iya kita sekarang menolak perintah ortu ini itu karna kita merasa masih ada, xxx pernah liat temen xxx yang sudah tidak punya orang tua, liat lah ketika idul fitri atau idul adha

Kli     : Iya pak , aku lihat mereka sedih.

Ko    : sedihi ya ? Nah selagi kita masih ada orang tua kita berikan contoh yang baik buat adik adikmu dengan perilkau yang baik kepada orang tuamu.bisa maa?

Klie    : bisa pak

Ko     : oke sepertinya proses konseling sudah mau habis lain waktu kita lanjut lagi, gimana sekarang persaan xxx?

Klie    : sudah agak baik pak, lega bisa cerita

Ko     : oke xxx.. kalau begitu kita balik lagi ke kelas

Bapak akhiri wassalamualaikum wr wb

Artikel Terkait

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Berkunjung Di Blog Ini 😁


EmoticonEmoticon